Welcome To My Blog

Foto saya
Welcome to my little blog. I will post here some of my happenings and also put up some photos. Hope you enjoy! I'm a Mr nice guy :-)Only ordinary people who live in that part of the power of dreams becoming reality. I have a high sense of nationalism for the country even though I come from a minority, this time I served as chairman of the National Mandate Party Manado. And last, I wanted to say, Khalil Gibran is still alive today. God is always with us

http://id.linkedin.com/in/kandou

Selasa, 02 November 2010

Tetap Indah Walaupun Tak Berwarna

Di jaman yang serba digital ini, hampir semua orang bisa membuat foto yang indah, kalo salah foto tinggal hapus dan foto lagi, sangat mudah dan itu sangatlah membantu. Saya pun sangat menggemari kamera digital selain cepat dan mudah diproses apabila ada kesalahan kita langsung tahu dan masih dapat diperbaiki melalui proses editing (sebaiknya jangan banyak salah, makan waktu)Masih tersisah di dalam kenangan saya saat pertama kali belajar motret menggunakan kamera analog, kala itu saya harus menghitung setiap jepretan jangan sampai salah dan paling menegangkan adalah menunggu hasil cetakan... serasa jantung ini mau copot takut waktu motret dan nggak konsen bisa-bisa yang kita terima hanya lembaran negatif yang berwarna putih deh.

Saya ingin membagi pengalaman saya menggunakan film dan mencetak foto hitam putih, kebetulan teman saya Donny Kurniawan menitipkan film waktu saya sedang motret di Singapore, jadi bisa bereksperimen dan melatih kembali ketajaman insting.

Saya tidak sedang berbicara tentang komposisi foto, atau apalah yang selama ini ramai jadi pembicaraan komunitas foto dengan berbagai macam istilah, tapi hanya bagaimana indahnya perasaan sewaktu membuat foto dari memasukan roll ke dalam kamera sampai mencetak dengan cairan dan melihat hasil akhir. Coba bayangkan waktu membidik foto diatas, begitu indahnya perasaan ini, karena kita menggunakan metering dari hati dan mata kita, semuanya manual. Saya menggunakan Nikon FM2, Shutter speed 125/sec dan f11 semuanya dengan feeling sesuai yang pernah saya pelajari dulu jam sekian, matahari sekian, cuaca sekian dan warna sekian semua ada rumusnya. Goresan-goresan pada foto bukanlah effect digital, melainkan cara kita mengenal film yang kita gunakan, foto di atas menggunakan Ilford XP2 C41 ASA 400. Nah pengen liat fotonya?? harus bersabar karena harus habisin 1 roll yang isinya 36x jepret dan nggak mungkin dong film semahal itu kita baros pake, nah hal ini membuat kita harus mikir dulu baru jepret.

Sekarang proses cetak deh, gini caranya :Film dipasang di bawah enlarger, lalu cahaya 100 watt dinyalakan. Akan tampak bayangan film itu di atas kertas. Kalau bayangan itu sudah tepat, matikan lampu dan ganti kertas dengan kertas cetak foto. Nyalakan kembali lampu selama sekian detik. Kertas foto kemudian dicelupkan pada larutan pengembang selama beberapa menit. Angkat, kemudian ganti celupkan ke dalam larutan stop batch untuk menghentikan reaksi. Selanjutnya kertas foto itu dicelupkan pada larutan fixer, lalu kertas foto dibilas dengan air mengalir. Jadilah sebuah foto yang indah, yang kualitasnya bergantung pada lama pencahayaan, jauh dekatnya film dengan kertas foto, waktu pencelupan, kualitas kertas foto, usia pakai cairan, pembilasan, dan sebagainya, termasuk keterampilan operatornya. Nah cairan pengembang C6H6O2 dalam bahasa kerennya disebut hidrokuinon, dalam hal ini bertindak sebagai zat pereduksi. Jadi dalam reaksi itu terjadi proses reaksi redoks. Disamping hidrokuinon, dalam larutan pengembang perlu ditambahkan metol (N-metil-p-aminofenol sulfat). Metol berfungsi sebagai zat superaditif, yang efeknya tidak dapat digantikan dengan memberikan jumlah yang berlebih pada hidrokuinon yang sudah ada. Metol ini bertindak sebagai zat pereduksi juga. Aktivitas hidrokuinon dapat dipacu dengan menambahkan sedikit phenidone (1-phenyl-3-pyrazolidinone). Karena larutan pengembang/developer ini bekerja efektif pada lingkungan basa, maka kita perlu mencampurkan larutan potasium karbonat (atau sodium karbonat) sebagai aktivator untuk memperoleh lingkungan basa dengan pH pH 9,5 - 10,5; larutan sodium sulfit, sebagai pengawet dan potasium bromida sebagai restainer.

Nah selamat mencoba, happy huting guys.








Kamis, 30 September 2010

Siapa Yang Harus Dicerahkan?

Seorang remaja bertanya kepada Ahmad Dahlan. Apa itu agama? Dahlan terdiam sejenak. Ia lantas memainkan biola yang ada di tangannya. Tentu semua orang disekitar Dahlan, menjadi heran dan saling beradu pandang. “Apa maksudnya?,” begitu pikir mereka. Sejenak kemudian, mereka pun hanyut dalam alunan melodi indah yang dimainkan Dahlan. Sang ustad pun terlihat memainkan sepenuh jiwa.
“Bagaimana?,” tanya Dahlan kemudian. “Indah, damai, seperti semua masalah hilang,” jawab para remaja bergantian. “Ya, itulah agama,” jelas Dahlan. “Agama itu seperti musik, tenang, menyenangkan, dan menyegarkan hati,” tambahnya.
Lalu, Dahlan meminta salah seorang remaja memainkan biolanya. Hasilnya, bukan menghasilkan melodi indah, malah bunyinya memekakkan telinga. Bahkan, menjadi bahan tertawaan. “Itulah agama,” ujar Dahlan. Menurutnya, agama jika tidak dipahami dan dipelajari sungguh-sungguh, bisa menjadi hal yang merusak, memecah belah, dan menakutkan.
Inilah refleksi yang terdalam dari film Sang Pencerah, karya Hanung Bramantyo. Film ini sebenarnya bercerita tentang jalan hidup Kyai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Namun, melalui dialog-dialognya, film Sang Pencerah mengajak kita, untuk kembali merenungkan kehidupan dan kerukunan beragama kita saat ini.
Belakangan, kehidupan beragama di Indonesia kerap digoyang perpecahan. Kasus penusukan pendeta HKBP di Ciketing, Bekasi adalah ujian terbaru. Pembakaran dan perusakan tempat ibadah jemaat Ahmadiyah, dan pertikaian SARA di Ambon, Maluku untuk menyebut beberapa yang lainnya.
Dewan Antar-agama Indonesia (Inter Religius Council/IRC) menengarai masih ada ketegangan dan potensi konflik dalam hubungan antar-umat beragama di Indonesia. Ketegangan dan potensi konflik tersebut antara lain berbentuk kekerasan, pemaksaan kehendak, perusakan tempat ibadah, dan lainnya.
IRC juga berencana akan menyelenggarakan forum dialog dan silaturahmi nasional para tokoh umat beragama di Indonesia, akhir tahun ini.
Alunan yang memekakkan telinga
Film Sang Pencerah menunjukkan bagaimana agama bisa jadi alunan suara yang memekakkan telinga, dari biola yang dimainkan seorang yang tidak terlatih. Masyarakat Kauman, Yogyakarta di jaman Dahlan sibuk dengan beragam sesajen, sampai lupa substansi Islam yang sesungguhnya. Kultus individu terhadap Sultan sebagai wakil Tuhan di bumi juga mengaburkan ajaran Islam itu sendiri. Ironisnya, penyimpangan ini dilanggengkan para pemuka agama setempat, yang diantaranya pernah menuntut ilmu hingga ke Mekkah.
Sebaliknya, Ahmad Dahlan dianggap sebagai Kyai palsu karena membawa pemikiran pembaharu Islam. Pada kesempatan pertama dia menjadi khatib masjid, dia menyindir kebiasaan penduduk kampung Kauman dalam berdoa. Menurut Dahlan, dalam berdoa itu yang dibutuhkan cuma ikhlas dan sabar. Tidak lagi diperlukan Kyai, ketip, atau sesajen. Sontak, jamaah yang hadir kaget. Termasuk Sultan.
Dahlan juga merubah arah kiblat masjid, yang selama ini lurus ke barat dan sejajar dengan keraton yang dianggap sebagai pancar bumi. Kompas dan peta bumi jadi bekal untuk mengukur akurasi arah kiblat ke Mekkah, tidak dipercaya. Lantaran, kompas dan peta itu buatan Belanda yang dicap sebagai kaum kafir.
Suami Siti Walidah juga dianggap menyebarkan agama baru, karena menggunakan biola dalam mengajar, meja dan kursi layaknya sekolah Belanda yang disebut sekolah kafir, serta ikut organisasi Budi Utomo dengan berpakaian ala priyayi, yakni bersandal, bersepatu dan berminyak wangi.
Akibatnya, langgar kidul, warisan sang Ayah dirobohkan warga. Langgar itu dianggap sebagai pusat penyesatan dan penyebaran agama baru. Dahlan sendiri sempat putus asa, dan pergi meninggalkan kampung halamannya. Namun Dahlan mengurungkan niatnya, setelah mendapat pencerahan dan bantuan dari kerabatnya.
Pimpinan itu kunci
Kebodohan dan kemiskinan adalah musuh utama agama. Ironisnya, jika keduanya melekat kepada seorang pemimpin agama. Kyai Magelang, suatu hari mendatangi rumah Dahlan, yang telah disulap menjadi sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Kyai itu mempertanyakan, mengapa Dahlan menggunakan mea, kursi, papan tulis dan kapur seperti sekolah kaum kafir (baca: Belanda).
Namun, Dahlan hanya bertanya sederhana. “Kyai datang jauh-jauh dari Magelang ke Yogyakarta, jalan kaki atau naik kereta api?.” Dengan bangga sang Kyai menjawab, “hanya orang bodoh yang mau jalan kaki dari Magelang ke Yogyakarta berjalan kaki. Ya jelas, saya naik kereta. Buat apa capai-capai.” Dahlan balik bertanya, “kereta api itu buatan siapa? Kan orang kafir juga.” Tanpa basa basi, Kyai itu pulang menahan malu.
Kejadian lain, terjadi saat Dahlan meminta persetujuan Kyai penghulu untuk pendirian Muhammadiyah. Meski Sultan setuju, namun Kyai penghulu menentangnya. Alasannya pun sepele. Kyai penghulu salah membaca jabatan Ahmad Dahlan, yang memproklamirkan diri sebagai President Muhammadiyah. Jabatan ini dibaca sang Kyai, sebagai Resident, sebuah jabatan yang dalam hirarki kolonial setara dengan Sultan.
Yang terjadi kemudian, terjadi keresahan yang sangat di masyarakat Kauman. Ahmad Dahlan dan pengikutnya dihujat dimana-mana. Bahkan, para pengikutnya sampai diusir orang tuanya karena setia kepada Dahlan, atau berkelahi karena mempertahankan nyawanya. Inilah bahayanya jika seorang pimpinan sudah dipengaruhi emosi dan egonya. Apalagi, jika ia adalah pimpinan dari kelompok yang jumlahnya mayoritas. Tidak hanya harta benda yang menjadi korban, melainkan juga nyawa.
Peran pemimpin, di masyarakat Indonesia yang menganut model patriaki sungguh penting. Terlebih, jika pendidikan dan kesejahteraan juga belum merata. Seorang pemimpin akhirnya tidak sekadar kiblat, namun juga harapan bagi hidup mereka. Mereka rela meninggalkan keluarga mengikuti pemimpinnya, untuk mendapatkan “surga” yang dijanjikan. Kekaguman dan rasa hormat yang berlebihan, tak jarang berubah menjadi kultus individu.
Kembali lagi ke adagium kebodohan dan kemiskinan adalah musuh agama. Kebodohan disini, tidak semata-mata dipahami sebagai tidak terpelajar. Melainkan, juga bisa dipahami sebagai kaum terpelajar yang tidak lagi membuka diri untuk pengetahuan atau hal-hal baru disekitarnya. Logikanya tertutup oleh egoisme dan fanatisme berlebihan. Tipe pemimpin seperti ini, tentu tidak segan-segan mengorbankan nyawa demi meraih keinginannya.
Begitu pula dengan kemiskinan. Seringkali pemimpin malah berlagak seperti makelar massa. Tahu pengikutnya banyak, dia malah mengambil untung dari sini, dengan cara dan dalil apa pun yang jadi dasar. Entah memungut sumbangan sebagai “penebusan dosa atau jalan masuk surga”, atau berselingkuh dengan penguasa, untuk melanggengkan kekuasaan si penguasa itu.
Yang terakhir ini, bisa terlihat dari mobilisasi massa untuk mendukung tokoh tertentu. Atau malah keengganan atau keraguan si penguasa negeri, untuk menindak para pemimpin masyarakat atau agama yang membuat onar atau mengacau.
Selain kemiskinan ekonomi, tentu kemiskinan hati jadi rentetan berikutnya. Tidak ada lagi nurani tersisa. Siapa pun yang jadi penghalang adalah musuhnya, atau malah dicap musuh dari agamanya. Layaknya pribahasa, semut diujung lautan kelihatan, namun gajah di pelupuk mata tidak tampak. Sibuk mengejar “surga”, namun mengorbankan hubungan antar manusia yang harmonis. Maunya didengarkan, tanpa berusaha mendengarkan. Selalu ingin jadi pusat perhatian dan menganggap keyakinannya yang paling benar.
Pemimpin harus berpikiran terbuka
Sebelum umat kebanyakan, yang terpenting untuk dicerahkan adalah para pemimpin atau tokoh agama. Seperti halnya Ahmad Dahlan muda, pergi naik haji dan berguru ke Mekkah. Niat Dahlan itu sempat ditertawakan pakde atau kakak ayahnya. “Buat apa kamu ke Mekkah? Disini sudah banyak Kyai yang berguru ke Mekkah tetapi tidak berbuat apa-apa. Semuanya bodoh dan tunduk kepada Sultan,” ujar sang pakde.
Namun, sindiran inilah yang jadi pegangan Dahlan untuk tidak kembali jadi bodoh dan miskin. Pengetahuan dan ilmu tidak ada artinya, jika tidak menggunakan logika dan hati. Keberanian untuk mengatakan tidak, jangan lantas dianggap pembangkangan.
Film ini menunjukkan berkali-kali, upaya dialog dan bertukar argumentasi antara Dahlan dengan para penentangnya. Meski tidak menghasilkan kesepakatan, namun juga tidak ada usaha saling memaksa. Namun, tatanan ini rusak setelah emosi dan ego kekuasaan tersentil. Menurunnya jumlah umat masjid besar, jadi pemicu kebencian yang sangat terhadap Dahlan. Jadi sesungguhnya, di dalam hubungan antara pemuka agama juga terdapat kompetisi politik yang kental.
Indonesia, sepertinya butuh figur pemimpin seperti Ahmad Dahlan dalam cerita Sang Pencerah. Meski memegang teguh prinsip, Ahmad Dahlan memiliki pemikiran yang progresif dan terbuka. Menyukai perbedaan dan membangun dialog antar perbedaan itu. Dahlan juga peka terhadap masalah yang dihadapi masyarakatnya, dan mau mendengarkan.
Refleksi penutup dari film ini adalah berani mengakui kesalahan dan meminta maaf. Karena seorang pemimpin juga tidak luput dari kesalahan. Seperti yang dilakukan Kyai penghulu, saat memanggil Dahlan menemuinya di masjid besar. Mari kita mengerjakan apa yang menjadi bagian kita masing-masing, dengan penuh tanggung jawab.

disadur dari Alexander Wibisono

Senin, 13 September 2010

plz add my pingchat ID : hannykandou (iPhone) hannykandou2 (Blackberry) you can connect from all smartphones

Rabu, 08 September 2010

Selamat menempuh hidup baru untuk Youdi & Gladys dan juga Edo & Chensie . Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kpd kami

Jumat, 03 September 2010

Yang mau ikutan Singapore Photo Tour tanggal 15-20 Oktober 2010 buruan daftar, tinggal 1 pasang lagi

Minggu, 29 Agustus 2010

Sabtu, 28 Agustus 2010

bulan depan Ada yg mau foto di Perth nggak yah? Lagi pengen foto di sana nih, murah meriah aja

Jumat, 27 Agustus 2010

testing ping from iPhone

Jumat, 23 Juli 2010

My Version of Emerald Balrog

Effect...better you find some chicks...hehehe

Ingredients for a Emerald Balrog

* Vodka
* Tequila
* Absinthe

Quantities for one drink:

* 1 Part/s Vodka
* 1 Part/s Tequila
* 1 Part/s Absinthe

Blending Instructions:

* Pour equal measures of each of the three ingredients into 'one' shot glass, Drink, Enjoy

Minggu, 20 Juni 2010

Siapakah yang Cacat?

Dicopy dari email sahabat saya
Sebenarnya Siapa yang Cacat?



Pada sebuah malam yang gelap bulan Agustus 1997, ketika dalam perjalanan pulang hujan turun dengan deras, saya mengendarai mobil melalui jalan yang sepi, angin kencang dan hujan deras menerpa mobil saya, kemudi oleng ke kanan, pada saat itu saya mendengar suara ledakan ban mobil saya pecah, saya menghentikan mobil saya dipinggir jalan, hujan masih deras, saya tidak mungkin turun dari mobil mengganti ban, sama sekali tidak mungkin, karena ketika berolah raga urat syaraf terluka, menyebabkan tangan dan kaki kiri saya tidak berfungsi, walaupun demikian pulang pergi ke kantor saya masih bisa mengendarai mobil yang sudah dipasang alat bantu khusus.

Saya masih mengharapkan ada kendaraan lewat yang berhenti membantu saya, tetapi setelah dipikir kembali rasanya tidak mungkin, kenapa mereka harus berhenti menolong saya? Jika saya juga tidak akan berhenti pada saat cuaca seperti ini. Saya lalu teringat dipinggir jalan tidak jauh dari tempat ini ada sebuah rumah, lalu saya perlahan-lahan menjalankan mobil, sangat beruntung saya melihat rumah itu lampunya menyala seperti menyambut saya. Saya menghentikan mobil saya didepan rumahnya dan membunyikan klakson, ada seorang gadis kecil membuka pintu, berdiri disana memandang saya, saya membuka jendela mobil, berteriak kepadanya :"Ban mobil saya pecah, saya membutuhkan bantuan orang mengganti ban, karena saya cacat, apakah ada yang bisa membantu saya?"

Dia masuk kembali ke dalam rumah, sejenak kemudian keluar lagi dia sudah memakai jas dan topi hujan, dibelakangnya diikuti seorang pria, dengan gembira menyapa saya. Saya duduk dengan nyaman didalam mobil, saya berpikir sungguh kasihan pria dan gadis kecil itu dibawah hujan deras dan angin kencang mengganti ban mobil, tetapi tidak apa-apa saya akan memberi mereka uang.

Hujan mulai reda, saya menurunkan kaca mobil memperhatikan mereka, gerakan mereka kelihatannya sangat lamban, saya mulai tidak sabar, dibelakang mobil kedengaran perkakas mobil dan suara gadis kecil :"Kakek, apakah ini dongkraknya?" saya mendengar pria itu berguman menjawab.

Akhirnya pekerjaan selesai, mereka berdiri didepan jendela mobil saya, pria tua ini kelihatan capek, dibawah jas hujan yang besar, badannya kelihatan lemah, gadis kecil ini kira-kira berumur antara 8 sampai 10 tahun. Ketika pria ini memandang ke arah saya, wajahnya yang periang dan senyumannya yang ramah menyapa saya :" Dalam cuaca buruk seperti sekarang, mobil yang rusak sangat berbahaya, tetapi sekarang sudah beres."

"Terima kasih." Saya menjawab :"Berapa ya saya harus membayar ongkosnya?"
Dia menggelengkan kepalanya : "Tidak perlu, Daisy berkata kepada saya, kamu cacat, saya sangat senang membantu anda, saya tahu jika hal ini terjadi pada saya, saya rasa kamu juga akan senang hati membantu saya bukankan begitu teman!"
Saya mengambil satu lembar uang 5 dollar :"Tidak! Tidak!, kamu pantas mendapat ongkos ini."

Dia tidak bermaksud mengambil uang saya, gadis kecil ini mendekati jendela mobil, dengan suara berbisik berkata kepada saya :"Kakek tidak bisa melihat."
Beberapa detik kemudian, saya merasa terkejut dan malu, selama ini saya belum pernah mempunyai perasaan yang demikian, seorang kakek buta dan seorang gadis kecil, didalam kegelapan malam dengan tangannya yang dingin meraba mencari perkakas mobil, matanya yang buta tidak bisa melihat dan hujan deras membantu saya mengganti ban mobil, sedangkan saya dengan nyaman duduk didalam mobil.

Sebenarnya siapa yang cacat?

Ketika mereka mengucapkan selamat malam dan meninggalkan saya, saya tidak ingat lagi berapa lama saya duduk terpaku disana, waktu berlalu terus membuat saya dapat mencari kenapa saya merasa sangat malu dan tidak nyaman, selama ini saya hanya memikirkan diri saya sendiri, mencari simpati orang lain merasa diri perlu dikasihani, sangat egois, sedangkan terhadap orang lain dingin, tidak peduli kepada orang lain, saya duduk disana berdoa, meminta kekuatan dari Tuhan sehingga saya bisa lebih mengetahui kekurangan diri sendiri, meminta kepercayaan diri sehingga saya dapat menghadapi semua rintangan dan mendoakan kakek buta dan gadis kecil ini semoga berbahagia selalu.

Minggu, 13 Juni 2010

AKU BEKU DALAM MATAHARI

Zaman itu, ketika semua bicara perubahan, dengan serempak semua bagai tersihir. Entah siapa yang memulai, semua terlena dalam kubangan harap dan impian. Hari hari itu dipenuhi slogan dan mantra-mantra: perubahan, perubahan, dan perubahan!

Di sudut sana, orang-orang memekik lantang, "Reformasi!"

Di pojok lapangan, para mahasiswa berteriak, "Reformasi!"

Hampir di setiap sudut, di setiap lorong, di setiap jalan, di setiap jembatan, di setiap gedung-gedung, hingga di setiap gubuk reot, semua bicara dan mengumpat lantang tentang suara yang sama: "Reformasi!"

Aku pun tak diam, aku berdiri di suatu bukit. Gemuruh angin kencang menyibak kesendirianku. Sekejap datang seseorang membawakan aku matahari. Wahai saudaraku, inilah matahari!

Dengan penuh keyakinan sungguh ia memeluk dan berbisik, jadilah matahari! Aku pun tersenyum dan datang menghampiri, impian yang sangat kuyakini.

Aku diam sejenak, demi dapatkan mantra sakti.

Setelah kutemukan, aku pun berteriak: "Hidup adalah perjuangan! Ya, Hidup adalah perjuangan! Perjuangan sebagai altar ibadah, perjuangan tanpa henti tanpa kenal menyerah"

Tapi, angin memang tak bisa ditebak,

Mungkin orang mengatakan aku menyerah! Mungkin orang mengatakan aku berlari! Tidak, Aku tak lari sembunyi, meski aku harus sembunyi. Karena tak ingin tangan hina ini kian kotor oleh kedunguanku yang tak terperi.

Cahaya itu ada di sini, Matahari itu ada di sini, Di dada ini, di dalam jiwa ini, cahaya yang selalu menerangi hati para pencari. Mencari keabadian dan kesejatian pribadi yang hakiki

Kini aku di sini, di jalan yang aku pilih ini, aku mengerti, setiap dari kita, hanya rangkaian proses untuk selalu terus bergerak, merangkak untuk menggapai Cinta Ilahi.


(Istirahat dulu dari panggung politik, konsentrasi ke bisnis dulu)

Senin, 17 Mei 2010

Prewedding of Youdi and Gladys

In late January, when my wedding was in progress, I see there is an email from Sampoerna Tbk signed on my blackberry. I think it would project from Sampoerna, after I read, this time not as usual email content, because it comes from someone named Mr. Youdi Mangundap, he wanted to make a prewedding photo session in Manado, Minahasa, Tomohon and Ternate. I sent the price list the next day.Two months later After I returned from Hong Kong, Youdi send another email to me, if he wants to prewedding in May 2010, I immediately agreed and set a schedule with him. But of the three locations that he requested, the cost becomes expensive, but he kept insisting that the price is not a problem, I try to give a comparison with the price of overseas photos only slightly different, and that night he agreed although we have never met, I draw conclusions , He's a professional, for Youdi the most important is trust, quality and commitment. And for me Youdi is one of my clients are very friendly, willing to share ideas to get the best results, and he's very friendly, kind and very funny. So we arrived in Macao and this is the result of which we have made





Posted by Picasa

Sabtu, 17 April 2010

Result of Hongkong April 2010




Posted by Picasa

Hong Kong April 2010

This time I made a pre-wedding photos in Hong Kong, but this time the weather is very cold. Unlike what we expect, because we came up with the concept of sunny weather, but no problem, everything can be controlled and we managed to make a lot of very beautiful photographs.
Posted by Picasa

Selasa, 30 Maret 2010

Posted by Picasa

Perjuangan Untuk Hidup

Dikisahkan, ada seekor anjing yang masih muda dan terkenal dengan keangkuhannya. Dia merasa dirinya gagah, berani, gesit, dan cepat dalam berlari serta pandai dalam memburu mangsa sasarannya. Suatu siang yang terik, si anjing yang terbangun dari tidur nyenaknya memutuskan hari ini dia ingin berburu dan menyantap binatang kesukaannya yakni seekor kelinci putih yang masih muda. Hem...air liurnya segera menetes membayangkan nikmatnya daging hasil buruannya. Saat berlari-lari kecil untuk memulai hari perburuannya, tidak lama kemudian, dia melihat seekor tikus berlari melintas di depannya. Dengan iseng, dikejarnya si tikus, ditangkap dengan kuku kakinya yang tajam, tikus yang ketakutan dipermainkan dengan gembira dan setelah puas bermain, si tikus pun dilepas diiringi suara raungan si anjing untuk menakut-nakutinya.Setelah melihat tikus yang lari ketakutan, ekor si anjing kembali melambai santai. Dia melanjutkan perjalannya sambil mewaspadai setiap gerakan di sekelilingnya, tekadnya kuat untuk mencari kelinci walaupun perutnya terasa makin melilit karena kelaparan. Setelah cukup lama waktu berlalu, akhirnya dia berhasil menemukan si kelinci dan segera terjadilah kejar kejaran yang seru di antara mereka. Kelinci yang ketakutan mengerahkan segenap tenaga dan kekuatannya berusaha menyelamatkan diri. Tanpa mempedulikan lagi segala rasa sakit akibat luka-luka di sekujur tubuhnya akibat dari menerjang dan menerobos setiap semak berduri yang dilaluinya. Hingga tiba-tiba dilihatnya sebuah lubang di tepi tebing segera dilemparkan tubuhnya masuk ke lubang gelap itu. Si anjing yang kehilangan jejak sibuk menggonggong dan mengais di sekitar lubang tetapi tubuh dan kakinya tidak cukup panjang untuk meraih kelinci di dalam lubang. Di saat yang bersamaan, anjing melihat seekor ayam di sekitar situ. Dengan segera ditangkap dan dijadikanlah mangsa. Anjing yang kelaparan tidak lagi memperdulikan apa yang menjadi makanannya. Seekor anjing tua yang menyaksikan semua ulah si anjing muda menertawakannya. "Hahaha.... Anak muda jika semua penghuni hutan tahu, apakah Kamu tidak malu? Kesombongan dan kehebatan larimu ternyata dikalahkan oleh kelinci. Taukah Kau, kenapa seekor kelinci bisa mengalahkanmu?" Sambil tertunduk malu si anjing muda menggelengkan kepala, "Karena kelinci berlari demi mempertahankan hidupnya. Sedangkan Kamu berlari untuk sekedar mengejar kesenangan dan memenuhi rasa laparmu. Kalian sama-sama berlari tetapi mempunyai motivasi yang sangat berbeda. Maka tidak heran si kelinci berhasil lolos dari kejaranmu karena kelinci berjuang untuk hidupnya."
Posted by Picasa

Senin, 29 Maret 2010

5 Kekuatan Perencanaan Sun Tzu

Lebih dari 2400 tahun silam di tanah Tiongkok, ahli strategi perang Sun Tzu melalui karyanya yang melegenda, yakni 13 bab strategi perang, menegaskan bahwa perang adalah masalah yang sangat fundamental untuk berdirinya sebuah negara. Perang menyangkut hidup atau matinya rakyat. Perang menunjukkan keperkasaan atau kerapuhan pemimpin negara, dan juga menentukan kejayaan atau keruntuhan sebuah negara. Jadi, sebelum mengambil keputusan untuk berperang, kekuatan negara, faktor militer, dan situasi medan pertempuran harus dipelajari dengan sangat hati-hati, saksama, akurat, dan menyeluruh

Sangat tepat kiranya, Sun Tzu meletakkan penyusunan rencana dalam bab pertama dalam 13 strategi perangnya. Sun Tzu menegaskan, setidaknya ada 5 faktor yan harus dikuasai sebagai dasar dalam menyusun rencana perang. Yaitu:

1. faktor moral
Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari akyat, maka rakyatnya pasti siap bertempur dan rela berkorban.

2. faktor langit
Menyangkut cuaca, musim, gelap-terang, peluang, dan timing

3. faktor geografi
Jarak, dan terjalnya medan pertempuran

4. faktor kepemimpinan
Menyangkut wibawa dan kharisma seorang pemimpin yang bijak dan tegas.

5. faktor hukum
Kedisiplinanm serta struktur organisasi yang rapi dan solid.Kedisiplinanm serta struktur organisasi yang rapi dan solid.

Jika kelima faktor ini dikuasai, ditambah pertimbangan faktor pendukung lainnya, maka, pemimpin perang akan akan mampu menyusun rencana perang dan strategi dengan sangat efektif dan efisien. Sun Tzu menegaskan: barangsiapa mampu menyusun rencana dengan sangat saksama, akurat, dan detail, dia akan memenangkan peperangan! Sebaliknya, barang siapa gegabah dan tidak fokus dalam perencanaan, pasti akan kalah dalam perang.

Jadi, dari cara menyusun rencana saja, kita sudah dapat meramalkan, apakah kita akan meraih kemenangan, atau dikalahkan lawan! Ditambahkan pula oleh Sun Tzu tentang konsep mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri, sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, 100 kali menang!

Sun Tzu mengingatkan, kemenangan harus diawali dengan penyusunan rencana strategi yang matang. Jangan sekali-kali bertindak gegabah atau sembrono pada tahap yang paling mendasar ini. Adakan penyelidikan, pengumpulan data atau informasi yang lengkap, akurat, detail, menyeluruh, serta tinggi tingkat presisinya, dan analisis dengan tajam berbagai faktor di lapangan. Dari analisis tersebut akan menghasilkan suatu strategi perang yang sangat efektif karena kita mengetahui persis kekuatan dominan kita (advantage point). Hasilnya, strategi perang yang tidak saja efektif, tetapi pasti berdaya guna karna kekuatan di tangan kita. Poweful!

http://hanny-kandou.blogspot.com/

Kamis, 25 Maret 2010

Tebing Bunga Lily

Teringat percakapan saya dengan seorang sahabat saya yang ingin mencalonkan diri sebagai walikota kemarin sore di suatu cafe, dan tanpa sengaja tadi malam juga saya kedatangan tamu seorang anggota dewan yang terhormat, semua isi pembicaraan kita tentang suatu keraguan dan keinginan, saya langsung teringat cerita dari tanah nenek moyang saya ini. Mungkin ini bisa menjadi motivasi sahabat-sahabat saya yang akan bertarung.

Dikisahkan, di tepian tebing yang terjal dan terpencil, tumbuhlah satu tunas bunga lily. Saat tunas bunga lily mulai tumbuh, dia tampak seperti sebatang rumput biasa. Walau tampak seperti sebatang rumput biasa, si tunas muda itu merasa yakin bahwa suatu saat nanti dirinya akan berubah menjadi bunga lily yang cantik mempesona.

Tetapi rumput-rumput disekitarnya mengejeknya dan menertawakannya. Bahkan burung-burung dan serangga pun menasehatinya supaya si tunas lily berhenti bermimpi menjadi bunga yang indah. Kata mereka, “Sekalipun kamu bisa mekar menjadi bunga lily yang cantik, tetapi karena kamu berada di tebing yang terpencil, maka tidak ada seorang pun yang akan datang melihat dan menikmati keindahanmu.

Diejek seperti itu, tunas bunga lily tetap diam. Bahkan ia semakin rajin menyerap air dan memanfaatkan sinar matahari untuk memperkuat pertumbuhan akar dan batangnya. Akhirnya, suatu pagi di musim semi, kuncup pertama pun mulai tumbuh. Bunga lily merasa senang sekali. Usahanya tidak sia-sia dan hal itu menambah keyakinan maupun kepercayaan dirinya.

Bunga lily berkata kepada dirinya sendiri, “Aku akan mekar menjadi sekuntum bunga lily yang indah. Tidak peduli apakah akan ada orang yang menikmati keberadaanku atau tidak, Aku tetap harus mekar dan berbunga sesuai denga jati diriku sebagai bunga lily.”

Hari demi hari, waktu terus berjalan. Akhirnya, kuncup bunga lily pun mekar dan menebar au yang harum di sekitarnya. Kini tampaklah keindahan bunga berwarna putih yang sempurna. Saat itulah, rumput liar, burung-burung, dan serangga tidak berani lagi mengejek atau menertawakan si bunga lily.

Bunga lily pun tetap rajin memperkuat akar dan bertumbuh terus. Dan hanya satu kuntum menjadi dua kuntum bunga, berkembang lagi dan terus berkembang, sampai akhirnya tepian tebing pun di selimuti oleh hamparan putih bunga-bunga lily yang indah dan mempesona. Tebing terjal dan terpencil itu pun akhirnya berubah menjadi taman bunga lily yang sangat indah dan menarik hati. Tempat yang semula sepi itu kini dikunjungi banyak orang. Banyak dari kota maupun dari desa, semua berdatangan untuk menikmati keindahan permadani putih bunga lily putih tersebut. Akhirnya, tempat itu di kenang banyak orang dan terkenal dengan sebutan Tebing Bunga Lily.

JADIKANLAH KERAGUAN DAN EJEKAN SEBAGAI CAMBUK UNTUK MEMPERKUAT TEKAD DAN PERJUANGKAN DENGAN SEGENAP KEMAMPUAN YANG ADA, BUKTIKAN SEMUA MIMPI DAPAT MENJADI KENYATAAN !!!

http://hanny-kandou.blogspot.com/

Berani Bermimpi

Alkisah, di sebuah desa miskin ada satu sekolah dasar. Hanya sedikit muridnya karena kebanyakan anak-anak di desa itu membantu orang tuanya mencari nafkah. Suatu hari, satu-satunya guru yang ada di sekolah itu sedang memberi pelajaran mengarang. Setelah menjelaskan cara-cara mengarang cerita, si guru memberikan pekerjaan rumah. “Anak-anak, pekerjaan rumah hari ini adalah mengarang dengan judul cita-citaku. Besok, hasil karangan kalian di baca didepan kelas satu per satu...”

Keesokkan hatinya, murid-murid maju ke depan kelas dan membacakan karangannya masing-masing. Kebanyakan dari mereka bercita-cita menjadi guru, petani, atau pegawai pemerintah, dll. Sang guru menggut-manggut tanda setuju. Lalu, tiba seorang murid yang paling mudah usianya. Bajunya tambal sulam, tubuhnya kurus kecil, tapi suaranya sangat lantang. “Kalau besar nanti, aku ingin punya rumah besar di atas bukit, dengan pemandangan yang indah, berdampingan dengan pohon-pohon kecil di sekelilingnya untuk tempat peristirahatan. Berderet pohon cemara dan poho-pohon yang rindang di antara rumah-rumah itu. Ada taman bunga bertata apik dengan beraneka bunga dan warna. Ada kebun buah dengan buah-buahan lezat yang bisa dipetik oleh penghuni rumah dan penduduk disekitarnya. Saya ingin jadi orang sukses dan bahagia bersama dengan keluarga besar dan para tamu yang datang disana...”

Mendengar suara lantang si murid kecil itu, kontan seisi kelas tertawa bersamaan. “Dasar pemimpi...!” ejek murid yang lain. Mereka mencemooh cita-cita si murid kecil. Melihat kegasuhan itu, si guru jadi marah-marah. Ia menganggap, biang kerok kegaduhan itu adalah si murid kecil. Si guru menegurnya, “Yang kamu tulis itu bukan cita-cita, tapi itu impian yang tidak mungkin terjadi. Kamu harus tulis ulang tentang cita-citamu yang sebenarnya,” perintah sang guru.

“Guru, ini adalah cita-citaku yang sebenarnya. Ini bukan hanya mimpi, ini bisa menjadi kenyataan,” murid kecil bersikeras.

“Hei...Kamu hidup di desa yang miskin, keluarga juga keluarga yang miskin. Bagaimana kamu akan mewujudkan cita-cita seperti itu? Dasar pemimpi...! Buat karangan yan masuk akal saja!” Teriak si guru muali tidak sabar.
“Aku tidak mau cita-cita yang lain. Ini cita-citaku tidak ada yang lain...,” si murid kecil ngotot.
“besok kamu harus bawa karangan yang baru. Jika tidak kamu perbaiki karangan kamu itu, kamu akan mendapat nilai jelek,” si guru mulai mengancam. Namun keesokkan harinya, si murid ke sekolah tanpa membawa karangan baru. Walau di ancam dan di permalukan seperti itu, ia tetap pada cita-cita semulanya. Karena sikapnya yang keras kepala dan tidak mau mengikuti perintah guru, akhirnya ia mendapat nilai paling jelek di kelas.

Tanpa terasa waktu terus berjalan. 30 tahun kemudian, si guru masih tetap mengajar di sekolah dasar itu. Suatu hari, ia mengajak murid-muridnya bea=lajar sambil berwisata ke sebuah kebun buah di atas bukit yang sangat terkenal. Kebun buah itu berada di desa tetangga, tidak seberapa jauh dari desa tempat mereka tinggal. Sesampai di kebun buah yang luas dan indah itu, si guru dan murid-muridnya berdecak kagum. Kebun buah itu ternyata di lengkapi dengan sebuah taman bunga yang luas, di kelilingi pepohonan yang rindang nan sejuk. Yang lebih mengagumkan, di dekatnya terdapat rumah besar bak istana. Tinggi menjulang, mega, dan sangat indah arsitekturnya.

“Orang yang membangun istana ini pastilah orang yang sangat hebat... Mengapa baru sekarang aku tahu ada tempat seindah ini...,” gumam si guru terkagum-kagum. Tiba-tiba terdengar jawaban, “ Bukan orang hebat yang membangun rumah ini... hanya seorang murid bandel yang berani bermimpi punya cita-cita yang besar. Pasti, yang lebih hebat adalah guru dulu yang mendidik bocah itu... Mari masuk ke dalam rumah. Kita nikmati teh dan buah-buahan terbaik dari kebun ini...,” ujar si pemilik rumah itu dengan ramah.

Mendengar ucapan itu, mendadak guru itu terpanah dan teringat siapa yang berdiri di depannya. Dia adalah si murid kecil yang keras kepala yang mendapat nilai jelek waktu itu. Sekarang dia telah menjelma menjadi pengusaha yang sukses. Matanya berkaca-kaca, merasa bersyukur sekali dan sekaligus menahan malu karena 30 tahun yang lalu dirinya melecehkan cita-cita anak itu.

JIKA ADA ORANG YANG MENGEJEK DAN MENCEMOOH MIMPI-MIMPI ANDA KITA, JANGAN PERNAH BERKECIL HATI. HANYA ATU JAWABANNYA, KUATKAN TEKAD DAN SEMANGAT, LALU BERJUANG DENGAN SEKUAT TENAGA, DAN BUKTIKAN BAHWA KITA MAMPU DAN BERHAK UNTUK MENDAPATKAN YANG TERBAIK DARI HIDUP KITA.

http://hanny-kandou.blogspot.com/

Selasa, 23 Maret 2010

Honeymoon Pics




Posted by Picasa

Jangan Takut, Jangan Pernah Menyesal

Di sebuah dusun terpencil, tinggallah seorang pemuda yang ingin pergi mengembara ke negeri orang untuk mengubahnasib. Menjelang keberangkatannya, muncul di hatinya perasaan takut, cemas dan ragu. Untuk memantapkan tekadnya, pergilah sang pemuda ini menghadap sesepuh marga atau panitia di dusun untuk meminta petunjuk, memohon doa restu, sekaligus berpamitan.

Mendengar niat pemuda ini, sang sesepuh dengan gembira berkata, “Anakku, rahasia kehidupan ini hanya terdiri dari enam kata. Dan hari ini aku berikan setengahnya sebagai bekal kepergianmu.” Lalu sang sesepuh menuliskan tiga kaat, yaitu “JANGAN PERNAH TAKUT!”
Waktu terus berjalan. Tidak terasa 30 tahun telah berlalu. Bermacam suka dan duka telah dijalani sang pemuda tadi. Dengan modal kata bijak “JANGAN PERNAH TAKUT” segala peluang dan tantangan di hadapi denga keyakinan dan penh keberanian. Dengan sikap mental yang luar biasa seperti itu, akhirnya ia berhasil mengubah nasibnya. Pemuda itu kini telah menjadi seorang yang sukses serta sangat terpandang di negeri itu.
Namun dalam segala keberhasilannya, ia merasa ada sesuatu yang kurang sempurna dan ia menyesal mengapa tidak mampu memecahkan masalah tersebut. Ia berusaha keras mencari tahu apa penyebabnya, tetapi pikirannya justru bertambah kacau dan tidak terarah. Saat dalam kebingungan itulah ia teringai dengan sang sesepuh yang telah memberikannya tiga kata bijak. “Bukankah beliau masih menyimpan tiga kata bijak lagi yang dijanjikan akan diberikannya padaku?” gumamnya.
Maka ia memutuskan pulang kembali ke dusunnya dahulu utnuk menemui sang sesepuh meinta sisa tiga kata yang dijanjikan. Sayangnya, sesampai didusunnya, sang sesepuh ternyata sudah meninggal dunia. Tetapi ada sepucuk surat wasiat yang ditinggalkan untuknya. Rupanya sang sesepuh sudah memperkirakan bahwa kelak suatu hari pemuda itu akan kembali. Secepatnya dibukanya surat wasiat itu, dan didalamnya berisi pesan tiga kata, yaitu “JANGAN PERNAH MENYESAL!”
Begitu selesai membaca kata-kata JANGAN PERNAH MENYESAL, secara spontan perasaan menyesal yang membebani selama ini langsung hilang, perasaan menjadi ringan, plong dan gembira.

JANGAN TAKUT MENCOBA !! JANGAN TAKUT MEMULAI !!
BILA TELAH DIPERJUANGKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH, HASILNYA SUKSES ATAU GAGAL, SESUNGGUHNYA SEMANGAT PERJUANGAN ITU TELAH MEMILIKI NILAI KESUKSESAN TERSENDIRI !
JANGAN PERNAH MENYESAL !!

(http://hanny-kandou.blogspot.com)

Sabtu, 20 Maret 2010

Bekerjalah Dengan Hati

Suatu malam ada seorang pria tua istrinya memasuki sebuah lobi hotel kecil di Philadelphia."Semua hotel besar di kota ini telah terisi, bisakah kau memberi kami satu kamar saja?" kata pria tua itu. Pegawai hotel menjawab "Semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan di kota ini, tapi saya tidak bisa menyuruh pasangan yang baik seperti Anda untuk berhujan2 di luar sana pada pukul satu dini hari seperti ini, Bersediakah anda berdua tidur di kamar saya?"Keesokan harinya pada saat membayar tagihan, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel "Kamulah orang yang seharusnya menjadi bos sebuah hotel terbaik di USA, karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu hari saya membangunkan sebuah hotel untukmu". Pegawai hotel itu hanya tersenyum lebar melupakan kata2 pria tua itu, karena dia pikir dirinya hanya seorang pegawai biasa.Kira2 dua tahun kemudian, ia menerima surat yang berisi tiket ke New York permintaan agar ia menjadi tamu pasangan tua tsb. Setelah berada di New York, pria tua mengajak si pegawai hotel itu ke sudut jalan antara Fifth Avenue Thirty-Fourth Street, dimana ia menunjuk sebuah bangunan baru yg luar biasa megah dan mengatakan "Itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola". Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt, yang menerima tawaran William Waldorf Astor, si pria tua itu, menjadi pimpinan dari hotel Waldorf-Astoria, yg menjadi hotel terbaik di dunia.Ternyata sikap kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan kita, bila kita bekerja hanya utk mencari uang semata, maka karier/hasil yang kita peroleh biasa2 aja. Namun jika kita bekerja dengan hati yg mau melayani orang lain, dgn motivasi bahwa pekerjaan kita harus jadi berkat buat orang lain, maka kita akan memperoleh hasil yang luar biasa..

Senin, 15 Maret 2010

Suatu Keiklhasan

HaraPAN itu masih ada, tinggal waktu yang menentukan, siapakah yang terbaik dari mereka yang mampu memberikan bhakti bagi rakyat? Ku serahkan tanganku ini padaMU Tuhan, agar saya bisa memutuskan sesuai nurani. Saya tidak ditakdirkan untuk menjadi seseorang tapi kalau memang saya selalu digariskan untuk menjadikan seseorang saya rela. Mohon petunjukMu.

Rabu, 10 Maret 2010

Setiap kejadian tidaklah sesederhana yang kita bayangkan

Orang bijak banyak senyum
Orang bijak tidak banyak bicara, tidak banyak komentar, apalagi memprotes

Mengapa?
Sebab orang bijak
memahami,
Setiap kejadian tidaklah sesederhana yang kita bayangkan,
Ada banyak faktor yang melatar-belakangi sebuah permasalahan,
Ada banyak sudut pandang untuk sebuah hal yang sama
Setiap orang cenderung mamandang dalam konteks kepentingan pribadi
Seribu orang seribu opini, seribu paradigma…
Inilah dunia dan
inilah hidup...

Maka orang bijak memilih diam...
Bukan membenci,
bukan pula frustrasi
Tetapi memilih memaklumi dan menilik diri

Shanghai Autumn 2010

I'll be back in Shanghai on October 25-28, 2010. For those who want to join can contact my studio from now on. Shanghai in October is perfect for making photo pre wedding or post wedding. The temperature is not too cold but the views of the city must be very beautiful at that time. The price we offer is not so expensive, ranging from Rp 30.000K, including transportation and hotel (price subject to change without notice) . I was also accompanied by a Stylist from Shanghai with the price of RMB 750/day. I will extend the plan to stay in Shanghai where there are interested in joining. See you there.

Sabtu, 06 Maret 2010

Hong Kong April 2010

I will be in Hong Kong for a pre-wedding photo shoot, from the date of 13-16 April 2010. I plan when there are a few other couples who want to join after that date, I would like to extend my stay there, and prepared for other purposes: such as Macau, Hangzhou, Shanghai, or Huangshan and Jiuzhaigou. With a cheaper price than usual, the price starts from Rp 25.000.K. include ticket and hotel(prices can change any time without notice). I also have the stylist in Hong Kong that can help you with prices starting from HKD 1000/day. If there are interested please immediately confirm, so I can re-schedule.

Selasa, 16 Februari 2010

Imee Ooi - The Chant of metta ( Lyrics: Pali & Eng)

Check out this SlideShare Presentation:

May they live always in peace and harmony.

Fifteen days after Chinese new year, we will celebrate the first full moon celebration or called Cap Go Me. By the day I had to reflect on the days I have been through, thankful for all the blessings given in the previous year, and expect the blessing of God on the Year of the Tiger.
Many prayers and the praise that always offered continuously for fifteen days, but I do meditation by reading Metta Chant. Metta is a Pali word meaning loving-kindness. Metta chanting is the radiation of loving-kindness towards all beings: May they all be happy and peaceful. Metta chanting is soothing, uplifting, joyful and a great healing for the world - pervading it with waves of love. Truly, may all beings be happy. May they live always in peace and harmony,

Sabtu, 06 Februari 2010

When dreams go away, someone came to help

Different trip this time with the previous schedule is set well in advance rather messy couple of days before departure, currently is shooting a very special for me, because it's not my client to be images, but myself, I basically wanted to so that my wife could know what I'm doing any traveling abroad, as well as my wife happy that we have a beautiful photo memories. But the temptation comes, silly but it should be solved .. I have brought staff left in Kuala Lumpur, and strangely while on the plane, I asked him if he brought ATM card or not? A question that seemed to come out of my heart, a question that is never out of my mouth for my staff. There seems to be something that will happen. And true events, the next I misread the flight schedule, he should first fly to Macao but I read quite the opposite, and he was left in Kuala Lumpur alone, armed only RM 50, with no mobile phone and ATM card. I woke up when it arrives in Macao blackberry suddenly I received an email from him which should have been in the plane according to my calculations. I do not think about how many photos of equipment carried by him, but how he survived in Kuala Lumpur without the cellular telephone and ATM, how can I send money in order that he may soon buy a ticket to catch up with us, and the most I think this is my staff for the first time abroad. In a very panicked state I tried to think and find a way for him, the only tool we can use to communicate only via email. Approximately 1 hour I could only look at my blackberry and waiting to hear from him via email, what is being done there through the public Internet to be lining up to send the news to me. I saw my friends are online and I tried to ask the help, who knows there could be. Ting Ting Instant Messenger .. sounds coming from Hendra Tan. The Angels Drunk that become helpers have been giving me good news, that in 5 minutes, a friend from Kuala Lumpur had to dive with us going to the airport and look for my staff. The Blue Water Boy was a pseudonym used is our friend. Mike yes his name Mike, he immediately moved and carried to the 1000 RM and give to my staff at the airport to buy tickets immediately. The main problem and something that is almost impossible successfully resolved, thanks Hendra Tan, Thank you Mike, you two are angels helper when all the dreams began to vanish.

Macau Feb 2010

 

 

 

 
Posted by Picasa

Sabtu, 30 Januari 2010

Welcome to my life

The early days I had to pass after marriage, after a lot of things I do myself, now have to share. I do not know what to say, other than to say such words to a song from simple plan : No you don't know what it's like, When nothing feels all right, You don't know what it's like To be like me, To be hurt, To feel lost To be left out in the dark,To be kicked when you're down, To feel like you've been pushed around, To be on the edge of breaking down, And no one's there to save you, No you don't know what it's like, Welcome to my life.... come on, we conquered the world together

Senin, 25 Januari 2010

a smile of admiration

The morning was very bright, although last night fever attacked me, with my prayers to get up assisted by some friends of mine to get ready. Not how much later I came out of my room and I saw a woman and very special to me in that day until the death that separates us later ... I smiled, and extraordinary, my smile was captured in a photograph by my photographer, yes a smile of admiration for my wife on wedding day