Not many things can I say, just one that I Eugenia Agustina proud of my wife that I love ........ all started with a patience.Finally, in a situation which is too simple, we can perform our religious wedding in Manado
Welcome to my little blog. I will post here some of my happenings and also put up some photos. Hope you enjoy!
The third big sister is also very intelligent, sometimes while standing in front of her, I felt like a mirror, .. not much I can say she's my neighbor as myself but she's just a difference between earning her more, she had the intellectual courage, supported by intellectual and mental maturity brother-in-law, her husband.

Intelligent and assertive, that's what I know with my oldest sister was. But she is my teacher, I'm happy that you're my teacher; I enjoy each lesson you teach. As my role model you inspire me
Mom, you're a wonderful mother,
Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancilitu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dariManggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kancarajin dan baik hati.Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman.Suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggutmencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya,Manggut menjawab dicuri tikus."Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca."Iya, kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggutmengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus kerumahnya."Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus."Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus."Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kataManggut."Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadiaku juga mengambil makanan dari sana, kok!" kata Kanca mengakhiri percakapan.Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagiansungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasangperangkap tikus agar tikus terperangkap.Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihatperangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang olehManggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-puratenggelam dalam sungai."Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus. Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikusmeminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apaapa.Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan.Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggutmenyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
In the spring of 2009, I am very grateful to God for that day, I was given the opportunity to hold my mother's legs to be paralyzed up to the high temple stairs in the Ling Yin Temple, Hangzhou China. There was no prayer that is more potent in the world than the most simple prayer uttered from the heart of a mother for her child.