After a half years, our marriage began not in harmony, my wife always contend in the telephone long-distance relationship, each have a pressure job. And I also had time to read the content of her blog :
Selalu ada tempat yang tertinggi di dalam hati manusia. Hanya, apakah terjangkau? Ketika kau menetapkan tujuanmu begitu jauh, mungkin kau harus memikirkan cadangan bensin dalam perjalanan. Tapi, kadang kita tidak sadar, tempat tertinggi itu tidaklah harus tempat yang terjauh. Mana yang kau pentingkan, hasil akhir atau proses? Menurutku, hasil akhir adalah suatu misteri. Tapi proses adalah suatu pencarian yang sebenarnya. Disitulah mungkin kita mendapatkan tempat yang tertinggi. Seperti tempat tertinggi bagi seorang dokter adalah ketika pasiennya membuka matanya dari suatu pergumulan hidup dan mati.Ketika pasiennya mengucapkan sebuah kata atau hanya erangan. Atau ketika melihat mereka mengunyah makanannya setelah lepas dari nasogastric tube begitu lama. Dan yang terakhir, ketika bunyi SMS masuk dari keluarganya untuk bilang ‘terima kasih’. Itu semua sudah cukup. Karena ada hal2 yang tidak terbayar dengan uang. Tempat tertinggi itu ada dalam hati. Cuma kadang, kita tidak menyadari bahwa tempat yang kita pijak adalah tempat yang kita cari. Karena kita lebih banyak memandang ke sekeliling yang jauh, tapi jarang melihat ke bawah, ke tanah tempat kaki kita berpijak.
dr Olivia Walewangko